Struktur Sel Tumbuhan Bawang Merah (Allium cepa)

Organisme memiliki beragam jenis sel tergantung bentuk dan fungsi tertentu. Tumbuhan yang termasuk Kingdom Plantae, tersusun atas berbagai jenis sel di mana sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan (Urry et al., 2017). Salah satu jaringan yang ada pada tumbuhan adalah jaringan epidermis. Jaringan epidermis ini tersusun atas sel-sel epidermis. Jaringan epidermis merupakan jaringan yang ditemukan paling luar dari struktur tubuh tumbuhan sebagai contoh pada umbi Bawang Merah (Allium cepa) yang merupakan modifikasi dari daun tersusun atas lapisan-lapisan. Lapisan-lapisan ini diselimuti oleh sel- sel epidermis.

Bawang merah (Allium cepa) memiliki umbi disebut umbi lapis (bulb) yang merupakan pelepah daun yang berdaging serta saling bertumbukan dengan sisa luar berwarna lebih terang dibanding sisi bagian dalam di mana sissi bagian dalam lebih mudah disayat (Silalahi and Adinugraha, 2019). 

Sel epidermis pada Bawang Merah yang akan diamati pada praktikum ini juga memiliki struktur sel, antara lain: Membran Sel, Sitoplasma, dan organel seperti: Nukleus, Retikulum Endoplasma, Aparatus Golgi, Mitokondria, dan Sitoskeleton. Namun pengamatan dengan menggunakan mikroskup cahaya, tidak semua struktur yang disebutkan tadi akan nampak/teramati.

Struktur sel tumbuhan secara animasi disajikan pada Gambar 5.1.

Berikut ini adalah beberapa bagian umum dan penting yang menyusun struktur sebuah sel tumbuhan.

Membran Sel. Sebuah lapisan yang berfungsi sebagai pengatur interaksi antara sel dengan lingkungan sekitar sel, yaitu mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel di mana partikel makanan, molekul, dan sisa produk sel melewati Membran Sel untuk masuk dan keluar sel (Biggs, Daniel and Zike, 2005). Selain itu, Membran Sel juga berfungsi sebagai pembatas sel dengan lingkungan luarnya.

Sitoplasma. Banyak reaksi kimia terjadi di dalam Sitoplasma. Di dalam Sitoplasma juga dapat ditemukan Nukleus (inti sel), Mitokondria, Retikulum Endoplasma, Aparatus Golgi, Ribosom dan organel lainnya di mana juga terdapat Sitoskeleton yang berfungsi untuk membantu dalam menjaga bentuk sel (Biggs, Daniel and Zike, 2005). Sebagian besar proses sel terjadi di Sitoplasma. Proses ini terjadi dengan bantuan beberapa organel. Beberapa organel dikelilingi oleh membran. Pada umumnya, Nukleus merupakan organel terbesar di dalam sel.

Nukleus. Nukleus berfungsi untuk mengatur semua aktivitas sel di mana terdapat Membran Nukleus yang memisahkannya dengan Sitoplasma dan di dalam Nukleus terdapat Nukleoplasma dan nukleoulus (Raven et al., 2008). Di dalam Nukleus terdapat kromosom yang berfungsi sebagai pewarisan sifat di mana di nuklues juga terdapat proses pembelahan sel (Campbell et al., 2008).

Selain itu, pada sel tumbuhan terdapat organel lain, seperti: Mitokondria (untuk respirasi sel), Ribosom (untuk sintesis protein), Retikulum Endoplasma (untuk sintesis protein, karbohidrat, dan lipid), Aparatus Golgi (untuk pematangan zat), dan Kloroplas (untuk fotosintesis) (Campbell et al., 2008). Selain itu terdapat Sitoskeleton yang berupa filamen-filamen. Pada tumbuhan terdapat struktur Dinding Sel di luar Membran Sel (Marianti and Sumadi, 2007).

Dinding Sel. Dinding Sel terletak paling luar. Sel tumbuhan, sel protista mirip tumbuhan (alga), Fungi (Jamur), dan bakteri memiliki Dinding Sel. Dinding Sel menyebabkan sel tampak kaku, memberi bentuk dan melindungi sel di mana Membran Sel akan melekat pada Dinding Sel ini (Biggs, Daniel and Zike, 2005).

Sumber : Fajar dkk,2021,Penuntun Praktikum Biologi Sel untuk Mahasiswa Pendidikan Biologi S1 dan Pendidikan IPA S1,Yogyakarta,Mirra Buana Media

Posting Komentar

0 Komentar