Ciri-ciri dan Klasifikasi Hewan

Dunia hewan / Kingdom Animalia meliputi berbagai jenis hewan yang mempunyai ciri, bentuk, ukuran, dan struktur tubuh yang sangat beragam.

Hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak aktif mencari makan, menghindari predator, atau
untuk berkembang biak. Dengan kemampuan ini hewan dapat beradaptasi hampir di semua tempat di Bumi. Saat ini diketahui ada sekitar 9.812.298 jenis hewan dan baru 1.326.239 jenis yang telah diberi nama.

Semua hewan dalam kingdom Animalia mempunyai sel yang bersifat eukariotik, multiseluler, tidak berdinding sel, dan tidak berklorofil. Sel-sel tubuh telah terdiferensiasi secara jelas membentuk jaringan-jaringan. Hewan dapat bergerak aktif seumur hidup atau hanya dalam periode tertentu dalam siklus hidupnya. Hewan bersifat heterotrof dan mencerna makanan dalam sistem pencernaan. Adanya jaringan-jaringan yang berkembang dengan baik membuat hewan lebih leluasa dalam mencari makan atau mengarahkan makanan agar mendekat.
Hewan juga mempunyai sistem saraf dan indra yang berkembang dengan baik yang membantu berinteraksi dengan lingkungan dan menanggapi rangsangan dari lingkungan.
Hampir semua jenis hewan pola pertumbuhannya terbatas dan mempunyai bentuk dan ukuran yang sempurna ketika telah dewasa. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual dengan membentuk embrio yang melalui tahap blastula. 

Berikut ini beberapa struktur tubuh yang digunakan untuk mengklasifikasikan hewan.

1. Lapisan Jaringan
Semua jenis hewan bermula dari zigot yang aktif melakukan pembelahan sel membentuk morula, blastula, gastrula, dan seterusnya. Pada tahap tertentu, kumpulan sel-sel itu berkembang dan melekuk ke dalam membentuk struktur seperti kantong yang berlapis-lapis. Hewan yang sederhana hanya membentuk dua lapisan tubuh yaitu ektoderm dan endoderm. Hewan yang memiliki dua lapisan tubuh ini disebut hewan diploblastik, misalnya pada filum Porifera dan Coelenterata. Pada kelompok hewan yang lain sel-sel pada zigot berkembang lebih kompleks dan membentuk tiga lapisan tubuh yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Hewan yang mempunyai tiga lapisan tubuh ini disebut hewan triploblastik. 
 
2. Tipe Selom
Selom (coelom) berasal dari bahasa Yunani coiloma yang berarti rongga tubuh. Berdasarkan keadaan selom, hewan dibedakan menjadi aselomata, pseudoselomata, dan euselomata.
Hewan yang sederhana biasanya tidak mempunyai rongga tubuh atau selom dan disebut 
aselomata. Hewan aselomata biasanya tidak mempunyai sistem sirkulasi dan tidak  mempunyai anus, contohnya adalah Platyhelminthes. Hewan euselomata mempunyai selom berupa rongga pada mesoderm yang dilapisi jaringan epitel. Pada beberapa jenis hewan terdapat rongga pada mesoderm yang tidak dilapisi jaringan epitel yang disebut selom semu. Hewan yang mempunyai selom semu disebut pseudoselomata.

3. Simetri tubuh
Simetri yang membagi tubuh hewan dibedakan menjadi tiga macam yaitu asimetri, simetri radial, dan simetri bilateral. Hewan asimetri berarti tidak mempunyai kesetangkupan, misalnya Porifera. Hewan yang mempunyai simetri radial biasanya merupakan hewan dipoblastik dan cenderung hidup melekat pada substrat atau dapat bergerak ke semua arah. Hewan yang mempunyai simetri bilateral biasanya hewan tripoblastik dan telah mengembangkan alat gerak aktif dan bergerak menuju ke satu arah. 

4. Perut
Hewan yang paling sederhana misalnya koral/binatang karang mempunyai rongga internal yang berfungsi untuk mencerna makanan, tetapi rongga ini tidak berhubungan dengan mulut dan anus. Meskipun hewan karang telah mempunyai jaringan, tetapi jaringan ini tidak membentuk organ. Hewan ini juga tidak mempunyai sistem saraf dan tidak mempunyai simetri. Hewan yang lebih maju misalnya ubur-ubur telah mempunyai usus yang terhubung dengan mulut tetapi tidak mempunyai anus. Hewan ini telah mempunyai sistem saraf meskipun tidak mempunyai sistem saraf pusat dan tubuhnya mempunyai simetri radial. Hewan yang tingkatannya lebih tinggi mempunyai usus yang berhubungan dengan mulut dan anus, mempunyai sistem saraf yang berpusat pada otak, dan mempunyai simetri radial atau bilateral.
5. Segmentasi
beberapa jenis hewan mempunyai segmen dan yang lain tidak. Segmentasi merupakan pengulangan bagian tubuh yang sama, misalnya segmen tubuh cacing tanah dan segmentasi pada ruas-ruas tulang belakang manusia. 

6. Cara reproduksi
Beberapa hewan yang bereproduksi secara seksual diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis) di dalam kelenjar kelamin jantan dan kelenjar kelamin betina. Kelenjar kelamin jantan akan menghasilkan spermatozoid sedangkan kelenjar kelamin betina akan menghasilkan ovum yang akan melebur menjadi satu pada saat fertilisasi. Berdasarkan tempat berlangsungnya fertilisasi, ada kelompok hewan yang fertilisasinya internal dan ada juga kelompok hewan yang fertilisasinya eksternal. Hasil fertilisasi berupa zigot yang selanjutnya akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Berdasarkan perkembangan embrionya, hewan dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yaitu : ovipar (bertelur), vivipar (beranak) dan ovovivipar (bertelur dan beranak). 

7. Tulang belakang/vertebrae
Berdasarkan ada tidaknya ruas-ruas tulang belakang,hewan di dunia ini dikelompokkan kedalam dua kelompok besar, yaitu Invertebrata/avertebrata dan vertebrata (hewan yang memiliki tulangbelakang).
Secara umum , pengelompokkan dunia hewan dapat digambarkan seperti bagan berikut,

Itulah ciri-ciri umum dunia hewan dan bagaimana dasar-dasar pengelompokkannnya. Pengelompokkan ini belumlah final, dimana pada tahun-tahun mendatang bisa saja ada klasifikasi dunia hewan yang lebih baru dan lebih lengkap lagi.
Dunia sains tidak pernah berhenti.

Posting Komentar

0 Komentar