Saat ini, dunia sedang marak membahas “Jejak Karbon”, ada yang sudah tahu apa itu jejak karbon? Atau belum mengetahuinya sama sekali? Jejak karbon juga dikenal dengan istilah “Carbon Footprint”.
Apa Itu Jejak Karbon?
Jejak karbon adalah jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan (aktivitas) manusia pada kurun waktu tertentu. Jejak karbon yang kita hasilkan akan memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan kita di bumi, seperti kekeringan dan berkurangnya sumber air bersih, timbul cuaca ekstrim dan bencana alam, perubahan produksi rantai makanan, dan berbagai kerusakan alam lainnya.
Penyebab Jejak Karbon
Aktivitas manusia yang dapat menimbulkan jejak karbon seperti penggunaan kendaraan, penggunaan energi listrik yang berlebihan dan konsumsi makanan. Bagaimana bisa? Mari kita bahas satu per satu:
1. Penggunaan Kendaraan
Kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin, solar, atau gas akan menghasilkan jejak karbon dari proses pembakaran bahan bakar tersebut. Bepergian menggunakan kendaraan pribadi artinya kita berkontribusi untuk menghasilkan lebih banyak gas emisi (CO2).
Apalagi jika kita terjebak macet, dimana mesin kendaraan menjadi panas dan melepas gas emisi ke udara. Naik kendaraan sendiri memang bagus, namun jika menambah lebih banyak jejak karbon gimana?
2. Penggunaan Energi Listrik dan Air
Penggunaan energi listrik untuk keperluan sehari-hari misalnya seperti TV, AC, lampu, kulkas, mesin cuci, microwave dan berbagai peralatan listrik lainnya dapat menghasilkan gas emisi yang berasal dari pembakaran bahan fosil pada pembangkit listrik.
Begitupun dengan penyalahgunaan air, dibutuhkan banyak energi untuk mengelola air bersih agar bisa digunakan. Tetapi kita malah sering membuang atau menyalahgunakan air bersih.
3 Konsumsi Makanan
Makanan yang kita konsumsi juga menjadi salah satu sumber gas emisi, terutama jika makanan tersebut berpotensi menjadi gunungan sampah. Mulai dari ekstraksi bahan baku, proses produksi, proses distribusi, hingga barang tersebut sampai di tangan kita.
Misalnya bagi kalian yang suka makan daging sapi, jejak karbon yang dihasilkan sangat tinggi. Karena daging sapi merupakan salah satu penghasil gas emisi terbesar di dunia. Belum lagi bila dagingnya harus didatangkan dari luar negeri, seperti USA, Jepang, atau Australia.
Atau contoh lainnya, 1 kg kopi yang berasal dari luar negeri juga menghasilkan jejak karbon sebesar 4.82 kg. Hal ini disebabkan oleh proses perkebunan, pengolahan, pengemasan, distribusi, hingga akhirnya kopi tersebut diseduh.
Dampak Jejak Karbon
Setelah mengetahui jejak karbon dan penyebabnya, sekarang kita bahas dampak jejak karbon terhadap bumi dan kehidupan kita:
A. Cuaca Ekstrim dan Bencana Alam
Semakin tinggi jejak karbon yang kita hasilkan, semakin tinggi pula dampak negatif yang berikan terhadap bumi kita. Jejak karbon menyebabkan kenaikan suhu bumi yang sangat ekstrim yang dapat menimbulkan badai tropis (siklon) serta berbagai bencana alam seperti banjir atau kekeringan.
B. Perubahan Produksi Rantai Makanan
Perubahan iklim yang disebabkan oleh jejak karbon juga menimbulkan perubahan prosuksi rantai makanan. Beberapa pertumbuhan tanaman sulit untuk tumbuh dengan baik, misalnya saja pada suatu daerah yang biasanya memproduksi padi (beras), tetapi karena perubahan iklim semakin panas, daerah tersebut tidak bisa lagi memproduksi beras (menyebabkan gagal panen).
Lalu bagaimana dengan kita yang membutuhkan beras sebagai makanan pokok kita?
C. Penyebaran Penyakit
Jejak Karbon juga berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita, misalnya penyebaran penyakit menular seperti malaria. Hal ini disebabkan oleh semakin luasnya pergeseran wilayah tropis ke wilayah sub-tropis, berbagai penyakit tropis juga akan menyebar di berbagai daerah.
D. Rusaknya Ekosistem Laut
Jejak karbon juga mengakibatkan rusaknya ekosistem laut, semakin banyak gas emisi yang diserapkan oleh laut, akan menyebabkan kadar asam semakin tinggi dan merusak berbagai ekosistem laut. Seperti berbagai hewan laut yang sulit untuk bertahan hidup.
F. Es di Kutub Mencair
Kenaikan suhu bumi yang disebabkan oleh semakin tingginya jejak karbon, juga mengakibatkan lapisan es di kutub semakin menipis. Hal ini menyebabkan ekosistem di kutub menjadi terganggu dan naiknya permukaan laut.
E. Berkurangnya Air Bersih
Dampak jejak karbon selanjutnya adalah berkurangnya kadar air bersih di bumi. Hal ini disebabkan oleh semakin tingginya jejak karbon dan berpotensi membuat suhu bumi meningkat dan naiknya permukaan air laut.
Jika air bersih sudah berkurang, air seperti apa yang akan kita gunakan? Dampak lain yang biasa kita rasakan yaitu kekeringan.
Cara Mengurangi Jejak Karbon
Kira-kira menurut kalian setelah membaca 6 dampak jejak karbon, berbahaya atau tidak? Tentunya sangat berbahaya dan merusak bumi kan?
Pada bagian ini kita akan belajar gimana cara mengurangi jejak karbon. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan yaitu merubah gaya hidup zero waste, apa yang bisa dilakukan?
- Kurangi mengkonsumsi bahan makanan import, mulai gunakan makanan lokal.
- Bawa tas belanjaan sendiri ketika ingin berbelanja.
- Perbanyak makanan sayur dan buah.
- Mengurangi konsumsi makanan dengan jejak karbon yang tinggi (misalnya daging atau kopi).
- Jangan menebang pohon sembarangan, dan mulailah menanam pohon penghasil oksigen
- Untuk perjalanan yang kurang dari 2 km, usahakan untuk tetap berjalan kaki atau naik sepeda.
- Pilih kendaraan bermotor yang hemat bahan bakar.
- Pilih jenis Bahan Bakar Minyak (BMM) yang sesuai dengan mesin kendaraan agar lebih hemat energi dan emisi karbonnya terkendali.
- Biasanya diri untuk hemat energi listrik (cabut arus listrik yang tidak terpakai).
- Gunakan air bersih seefektif mungkin (jangan membuang-buang air bersih).
- Gunakan peralatan elektronik yang hemat energi listrik.
- Beli barang yang benar-benar kamu butuhkan.
- Pisahkan sampah organik dan anorganik.
- Kompos sisa sampah agar tidak menumpuk di TPA.
- Dan terakhir share berbagai ilmu tentang jejak karbon dan ajak orang terdekat kamu untuk memulai gaya hidup zero waste.
0 Komentar