Akhir-akhir ini, pemanasan global yang diduga disebabkan oleh adanya gas rumah kaca menjadi isu lingkungan nasional bahkan global. Lalu apa sebenarnya gas rumah kaca itu ? Apa efek dan dampaknya bagi kehidupan di bumi ?
Yuk..baca terus postingan berikut ini ....
Apa yang dimaksud
dengan Gas Rumah Kaca ?
Gas rumah kaca (GRK) adalah sejumlah gas yang menimbulkan
efek rumah kaca yang terdapat di atmosfer bumi. Gas rumah kaca ini berfungsi
seperti kaca yang meneruskan cahaya matahari tetapi menangkap energi panas dari
dalamnya. Menurut Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim (United Nations
Framework Convention on Climate Change-UNFCCC), ada 6 jenis gas yang
digolongkan sebagai GRK, yaitu: CO2 (karbon dioksida), CH4 (metana), N2O
(dinitrogen oksida), HFC (hidro fluoro karbon), PFC (per fluoro karbon), dan
SF6 (sulfur heksa florida) (Samiaji, 2009).
Istilah gas rumah kaca disampaikan para ahli dalam
menggambarkan fungsi atmosfer bumi. Atmosfer bumi digambarkan sebagaimana kaca
pada bangunan rumah kaca yang sering kita jumpai dalam praktik budidaya
tanaman. Atmosfer bumi melewatkan cahaya matahari hingga mencapai dan
menghangatkan permukaan bumi sehingga memungkinkan bumi untuk ditinggali
makhluk hidup. Tanpa atmosfer, bumi akan dingin. Hal ini terjadi karena adanya
keberadaan gasgas di atmosfer yang mampu menyerap dan memancarkan kembali
radiasi inframerah. Terminologi Gas Rumah Kaca diartikan sebagai gas yang
terkandung dalam atmosfer, baik alami maupun dari kegiatan manusia
(antropogenik), yang menyerap dan memancarkan kembali radiasi inframerah.
Sebagian radiasi matahari dalam bentuk gelombang pendek yang diterima permukaan
bumi dipancarkan kembali ke atmosfer dalam bentuk radiasi gelombang panjang
(radiasi infra merah). Radiasi gelombang panjang yang dipancarkan ini oleh GRK
yang ada pada lapisan atmosfer bawah, dekat dengan permukaan bumi akan diserap
dan menimbulkan efek panas yang dikenal sebagai efek rumah kaca (Kementerian
Lingkungan Hidup, 2012).
Intergorvermental
Panel on Climate Change (IPCC) mengelompokkan sumber emisi GRK dalam enam
kategori sumber diantaranya adalah energi, proses Industri, penggunaan zat
pelarut dan produk-produk lainnya, pertanian, tata guna lahan dan kehutanan,
dan limbah (IPCC, 2006):
Tabel 2. 1 Jenis-jenis Gas Rumah Kaca dan Nilai Potensi
Pemanasan Global
Apa Efek yang ditimbulkan oleh adanya Rumah Kaca ?
Rumah kaca (greenhouse) sebenarnya berupa gas yang ada di
atmosfer (lapisan pelindung bumi) secara natural untuk menjaga planet bumi
tetap hangat. Temperatur suhu yang hangat tersebut didapatkan dari cahaya
matahari yang menyinari bumi, lalu sebagian dipantulkan lagi ke angkasa. Cahaya
matahari yang dipantulkan kembali ke angkasa oleh bumi diserap sejumlah gas
yang ada disekitar atmosfer. Peristiwa tersebut disebut efek rumah kaca. Efek
rumah kaca ini sebenarnya berguna untuk menjaga kestabilan temperatur suhu di
bumi sehingga planet bumi menjadi tempat yang paling nyaman untuk tempat
tinggal makhluk hidup daripada planet lainnya. Tanpa sejumlah gas rumah kaca
(greenhouse gasses) tersebut, planet bumi akan mempunyai temperatur suhu
sedingin permukaan bulan, sekitar -18°C (Buchdahl et al, 1999 dalam Martusa,
2009).
Apa Dampak Rumah
Kaca bagi kehidupan di bumi ?
Pada abad terakhir efek gas rumah kaca meningkat secara dramatis sehingga menyebabkan apa yang dikenal sebagai pemanasan global, yang merupakan kenaikan suhu rata-rata bumi yang akan menjadi masalah besar jika tidak dilakukan penanggulangan. Jumlah gas rumah kaca yang berlebih dapat berdampak negatif, seperti suhu bumi menjadi lebih tinggi sehingga akan menyebabkan pencairan gunung es yang ada di kutub utara dan selatan. Sebagai akibatnya permukaan air laut akan menjadi tinggi yang diperkirakan akan mencapai 7 meter dan pulau-pulau dengan dataran yang rendah (umumnya pulau-pulau kecil) akan tenggelam, sedangkan pulau-pulau yang datarannya agak tinggi (umumnya pulau-pulau besar) akan terjadi penyusutan pantai dan yang lebih mengerikan dapat terjadinya badai dan tsunami (Ahmad El Zein, 2015).
0 Komentar