Tumbuhan Paku : Ciri-ciri, Cara Reproduksi, Klasifikasi dan Peranannya dalam Kehidupan

Tentu anda tidak asing dengan gambar/foto di atas.....ya...dia adalah salah satu anggota dari ttumbuhan paku.

Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang masih dapat dijumpai di daratan. Tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki batang, akar, dan daun yang sebenarnya. Artinya, batang, akar, dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut xilem dan floem.

Bagaimana ciri-ciri tumbuhan Paku ?

Beberapa ciri tumbuhan paku antara lain sebagai berikut :
a. mempunyai akar, batang, dan daun yang jelas.
b. Pada batang  terdapat jaringan pengangkut, dengan sistem konsentris.
c. Mengalami metagenesis.
d. Generasi sporofit mempunyai akar sejati, berumur panjang dan merupakan keturunan generatif.
e. Generasi gametofitnya adalah protalium, tidak mempunyai akar sejati, serta mempunyai anteridium dan arkegonium.
f. Embrionya berkutub satu
g. Ujung daun paku yang muda umumnya menggulung.
h. Akar tumbuhan paku berupa akar serabut, terdapat kaliptra, tipe pembuluh angkut konsentrik.
i. Batang umumnya berupa akar tongkat, kecuali pada paku tiang dan sejenisnya.
j. Daun paku dapat dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil, tetapi dapat juga dibedakan menjadi sporofil dan tropofil

Bagaimana reproduksi tumbuhan paku ?

Tumbuhan paku dapat melakukan reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
a. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan spora di dalam sporangium dan menggunakan rizom. Rizom akan membentuk tunas-tunas tumbuhan paku yang berkoloni.
b. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan spermatozoid di dalam anteridium dan ovum di dalam arkegonium. Fertilisasi antara spermatozoid dan ovum akan menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi sporofit atau tumbuhan paku.

Tumbuhan paku mengalami metagenesis antara generasi gametofit dan generasi
sporofit. 
Secara umum, tahapan metagenesis pada tumbuhan paku adalah sebagai berikut :

a. Spora paku haploid (n) yang jatuh di tempat lembap akan berkecambah dan berkembang menjadi protalium (gametofit) yang juga haploid (n).
b. Protalium akan membentuk anteridium (
n) dan arkegonium (n). Di dalam anteridium dibentuk spermatozoid (n), sedangkan di dalam arkegonium dibentuk ovum (n).
c. Jika terjadi fertilisasi antara spermatozoid dan ovum, akan terbentuk zigot yang diploid (2
n).
d. Zigot akan tumbuh menjadi sporofit atau tumbuhan paku yang diploid (2
n). Sporofit selanjutnya akan membentuk sporofil (daun pembentuk spora) yang juga diploid (2n).
e. Sporofil (2
n) akan membentuk sporangium (2n). Di dalam sporangium terdapat sel induk spora (2n) yang akan membelah secara meiosis membentuk spora haploid (n).

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:
1. Paku Homospora (Isospora)
Merupakan kelompok tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).

2. Paku Heterospora
Merupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).

3. Paku Peralihan
Merupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi memiliki fungsi berbeda yaitu sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile).
Tumbuhan paku mengalami daur hidup seperti halnya tumbuhan lumut. Namun, pada tumbuhan paku, generasi sporofit adalah adalah generasi yang dominan dalam daur hidupnya.

Bagaimana pengelompokkan tumbuhan paku ?

Tumbuhan paku diklasifikasikan berdasarkan ciri tubuhnya menjadi empat subdivisi, yaitu:
a. Paku Purba/Telanjang (Psilopsida)
Dikatakan telanjang karena tidak berdaun atau daunnya kecil, ada pula yang tidak berakar sejati. Kebanyakan hidup di zaman purba dan ditemukan dalam bentuk fosil. Ada satu jenis yang sekarang masih ada tetapi hampir punah, yaitu Psilotum.
Ciri – ciri Paku Purba:
Struktur tubuhnya sederhana, dengan tinggi antara 30 cm – 1 m
Umumnya tidak memiliki daun dan akar sejati, tetapi memiliki rizom yang dikelilingi oleh rizoid. Jika terdapat daun, daunnya berukuran kecil (mikrofil) seperti sisik
Batang beruas-ruas dan berbuku nyata, bercabang-cabang, berklorofil, serta memiliki jaringan pengangkut
Sporangium terkumpul dalam sinangium yang terletak di ketiak daun pada ruas-ruas batang
Menghasilkan satu jenis spora (paku homospora)

Paku Kawat (Lycopsida)
Lycopsida memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dan tersusun spiral, sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut). Batangnya seperti kawat. Contohnya: Lycopodium, Selaginella, dan Isoetes.
Lycopodiinae (paku kawat) adalah tumbuhan paku yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Memiliki daun berbentuk seperti rambut atau sisik yang tersusun rapat pada batang
Batang berbentuk seperti kawat. Pada bagian ujung batang terdapat sporangium yang terkumpul dalam struktur seperti gada yang disebut strobilus
Merupakan tumbuhan paku homospora atau heterospora
Gametofit bersifat biseksual (menghasilkan dua jenis alat kelamin) atau uniseksual (menghasilkan satu jenis alat kelamin)
Banyak ditemukan hidup di hutan-hutan daerah tropis, baik tumbuh di permukaan tanah atau sebagai epifit

Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
Sphenopsida memiliki ciri-ciri: daun kecil, tunggal dan tersusun melingkar.
Sporangium terdapat dalam strobilus (kerucut). Contohnya: Equisetum dan Calamites.
Equisetinae (paku ekor kuda) adalah tumbuhan paku dengan percabangan batang yang khas seperti uliran atau lingkaran, sehingga menyerupai ekor kuda.
Ciri-ciri dari anggota Equisetinae adalah sebagai berikut :
Memiliki tubuh dengan tinggi rata-rata 1 m, tetapi ada juga yang tingginya mencapai 4,5 m
Sporofit berdaun kecil (mikrofil) dan berbentuk seperti sisik dengan warna agak transparan
Batang beruas-ruas dan berongga, serta memiliki rizom
Sporangium terkumpul di dalam badan berbentuk kerucut yang disebut strobilus
Menghasilkan spora yang sama bentuknya, tetapi berbeda jenisnya (ada yang jantan dan ada yang betina), sehingga disebut paku peralihan
Gametofit berukuran kecil dan mengandung klorofil, sehingga dapat berfotosintesis. Gametofit jantan tumbuh dari spora jantan dan menghasilkan anteridium. Sementara gametofit betina tumbuh dari spora betina dan menghasilkan arkegonium.

Paku Sejati (Filicinae)
Pteropsida merupakan tumbuhan paku yang dapat dilihat di sekitar kita, yang umum disebut pakis.
Ciri-cirinya:
daunnya besar, daun muda menggulung, sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora).
Batang terdapat di bawah tanah atau berupa rizom
Sporangium tersusun dalam sorus yang terletak di permukaan bawah daun, dengan posisi di sepanjang tepi daun atau di dekat tulang daun. Sorus umumnya dilindungi oleh indusium. Pada paku yang hidup di air, sporangium terdapat di dalam badan buah yang disebut sporokarpium
Gametofit memiliki klorofil, dengan ukuran bervariasi. Gametofit bersifat uniseksual atau biseksual
Contohnya: paku sarang burung (
Asplenium nidus), suplir (Adiantum cuneatum), semanggi (Marsilea crenata).


Apa saja Manfaat Tuambuhan Paku ( Ptridophyta ) ?

Manfaat tumbuhan paku antara lain.
a. Untuk tanaman hias, misalnya
Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), Selaginella wildenowii (paku rane).
b. Untuk bahan obat-obatan, misalnya
Aspidium felixmas, dan Lycopodium clavatum (paku kawat).
c. Untuk sayuran (dapat dimakan), misalnya
Marsilea crenata (paku semanggi).
d. Sebagai pupuk hijau, misalnya
Azolla pinnata 
e. Sebagai pelindung tanaman pertanian, misalnya
Gleichenia linearis
Sementara itu,kerugian yang ditimbulkan oleh keberadaan tumbuhan paku belum diketahui secara pasti.
Demikian tadi uraian mengenai ciri-ciri, klasifikasi, cara reproduksi serta peranan tumbuhan paku dalam kehidupan.

Posting Komentar

0 Komentar