Pengantar :
Setiap sel manusia memiliki molekul pengenal di
permukaan membrannya. Molekul ini sering disebut sebagai antigen
permukaan sel.
Mengapa disebut antigen? Walaupun tidak menstimulasi
antibodi dalam tubuh sendiri, molekul ini akan melakukannya
jika memasuki tubuh orang lain. Artinya, respon imun tidak terjadi tubuh mengenali
antigen permukaan selnya. Respon imun akan muncul dengan hadirnya
sel dengan antigen permukaan yang asing. Mekanisme ini dapat
dijelaskan pada proses transfusi darah serta donor organ antar manusia.
Pada penggolongan darah dengan sistem AB0, antigen permukaan sel berupa glikolipid pada membran sel darah merah (eritrosit) yang disebut aglutinogen. Jika Anda bergolongan darah A, maka eritrosit Anda memiliki aglutinogen tipe A dipermukaannya. Tubuh Anda hanya akan mengenali darah dengan aglutinogen A sebagai “darah sendiri”. Jika darah bergolongan A diberikan pada orang bergolongan darah B pada proses transfusi, penerima akan mengenali eritrosit tersebut sebagai benda asing dan segera membentuk antibodi di plasma darah. Antibodi ini disebut aglutinin. Pengenalan antibodi terhadap antigen eritrosit ini menyebabkan penggumpalan darah (aglutinasi). Aglutinasi darah tentu akan sangat berbahaya karena dapat menghambat bahkan merusak sistem sirkulasi tubuh. (lihat kembali bab sebelumnya tentang peran sistem sirkulasi pada tubuh manusia). Lalu, bagaimana dengan jenis golongan darah AB dan 0 (nol)? Pola dari antigen dan antibodi pada masing-masing golongan darah disajikan pada Tabel 5.2 di bawah ini!
Selain tipe AB0, terdapat ratusan sistem penentuan
golongan darah lainnya. Tipe AB0 lebih banyak digunakan
karena risiko ketidakcocokan yang berdampak fatal bagi tubuh, yakni terjadinya
penggumpalan
darah. Selain sistem AB0, tipe golongan darah yang berisiko
penggumpalan saat tidak cocok adalah sistem rhesus.
Darah memiliki tipe rhesus positif jika terdapat
antigen rhesus pada membran sel eritrositnya. Orang dengan darah
rhesus positif tidak memproduksi antibodi rhesus, sehingga tidak terjadi reaksi
penggumpalan.
Sebaliknya pada tipe rhesus negatif, eritrosit tidak memiliki
antigen pada membrannya, sementara sel-sel limfosit dapat
memproduksi antibodi rhesus jika terjadi paparan antigen.
Oleh
karenanya dalam metode tranfusi darah, jenis rhesus pendonor maupun penerima darah haruslah sama agar
tidak memicu penggumpalan. Anda sudah mendapat penjelasan mengenai sistem
penentuan
golongan darah. Cobalah lakukan Aktivitas berikut agar Anda dapat
memahamimya lebih lanjut!
Aktivitas
Judul :
TRANSFUSI DARAH
Tujuan :
melalui kegiatan simulasi menggunakan tool online,
siswa mampu memahami tentang proses transfusi darah
Kasus :
Tuan Potter mengalami kecelakaan mobil yang cukup
parah. Akibat kecelakaan itu dia mengalami luka-luka dan
perdarahan.
Untuk
dilakukan tindakan operasi, Tuan Potter memerlukan transfusi
darah. Diketahui golongan darah Tuan Potter adalah A+.
Empat orang kawan Tuan Potter mengajukan diri untuk mendonorkan
darahnya. Mereka adalah Nona Brown, Tuan Green, Tuan Jones, dan Tuan Smith.
Tenaga medis kemudian akan
melakukan
pengecekan tipe golongan darah pada para calon pendonor.
Dalam aktivitas ini, Anda akan membantu tenaga medis
dengan simulasi virtual. Anda akan membantu dalam menentukan
siapakah
diantara keempat kawan Tuan Potter yang dapat mendonorkan
darahnya.
Langkah-Langkah Simulasi Virtual:
1.
Akses tautan simulasi berikut :
https://www.sciencefromscientists.org/game/bloodtype.html
2.
Pilih nama calon pendonor yang akan Anda cek dengan mengklik
tautan di atas (klik pada salah satu foto).
3.
Untuk setiap pendonor akan tersedia perangkat uji secara virtual.
4.
Selanjutnya, tuliskan hasil pengujian seperti tabel berikut pada
buku tugasmu!
Pertanyaan:
1. Siapa yang dapat mendonorkan darahnya untuk Tuan Potter?
2. Dapatkah kawan Tuan Potter mendapatkan donor dari kawan yang tipe rhesusnya sama walau tipe AB0 nya berbeda? Jelaskan jawaban Anda!
3. Golongan darah 0 merupakan golongan donor universal. Apa maksudnya ? Mengapa demikian ?
4. Golongan darah AB merupakan golongan resipien universal. Apa maksudnya ? Mengapa demikian ?
Diskusikanlah hasil temuan Anda
bersama teman sekelas dengan bimbingan guru. Pastikan Anda telah memahami
materi dalam aktivitas
ini!
Sumber :
Biologi kurikulum Merdeka, 2022
0 Komentar