Interaksi Antar Komponen Ekosistem

Istilah “Ekosistem” pertama kali digunakan oleh Tansley, seorang ahli botani Inggris, pada tahun 1935. Ekosistem adalah unit struktural dan fungsional ekologi dimana organisme hidup berinteraksi satu sama lainnya dan dengan lingkungan sekitarnya. Setiap ekosistem memiliki ciri khas karena adanya perbedaan komponen biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (tak hidup).

Dalam Ekosistem, komponen biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (komponen tak hidup) saling berhubungan melalui siklus materi dan aliran energi.

Siklus materi adalah perputaran materi yang terjadi diantara komponen ekosistem. Materi yang dimaksud adalah senyawa kimia penyusun tubuh mahkluk hidup seperti air, karbon, oksigen, nitrogen dan sulfur. Senyawa kimia tersebut berpindah dari komponen biotik ke abiotik dan kembali lagi ke komponen biotik.
Berbeda halnya dengan energi. Di ekosistem energi mengalir dan tidak kembali. Energi matahari ditangkap oleh tumbuhan, kemudian energi tumbuhan digunakan oleh konsumen tingkat pertama, konsumen tingkat  kedua, dan begitu seterusnya. Dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik  berikutnya, energi yang berpindah hanya sekitar 10% dari sumber energi yang diperoleh karena sisanya terbuang dalam bentuk panas. Berdasarkan hukum kekekalan energi, energi hanya berubah bentuk, tidak dapat
dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan. Di ekosistem energi panas tidak dapat dimanfaatkan kembali oleh produsen sehingga energi tidak kembali lagi ke ekosistem.

Pada eksosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan yang disebut dengan rantai makanan. Rantai makanan ini saling berkaitan sehingga membentuk jaring-jaring makanan.

Piramida makanan adalah diagram yang menampilkan susunan tingkat tropik satu dengan tingkat tropik berikutnya berdasarkan jumlah atau masa atau jumlah energi pada setiap tropiknya. Tingkat tropik adalah posisi organisme dalam rantai makanan atau jaring makanan. Tingkat tropik I adalah produsen seperti tumbuhan, tingkat tropik II adalah konsumen I yang memakan produsen sedangkan tingkat tropik III adalah konsumen II yang memakan konsumen I.
Berikut adalah contoh piramida energi. Pada piramida energi, ukuran setiap blok (tropik I, II dst.) menunjukkan energi yang dimiliki oleh tingkatan tropik tersebut. Dengan demikian dapat diketahui bahwa tingkat tropik I memiliki jumlah energi yang lebih besar dari tingkat tropik II, begitu pula selanjutnya. 

Interaksi antar mahluk hidup yang dapat terjadi dalam sebuah ekosistem dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Predasi yaitu hubungan antara predator dengan mangsanya. Hubungan antara tikus dan ular adalah contoh predasi.
2.
Kompetisi yaitu hubungan persaingan, seperti hubungan antara pohon dan rumput yang bersaing mendapatkan unsur hara dan air di dalam tanah.
3.
Netral yaitu hubungan tidak saling mengganggu. Contohnya adalah interaksi pohon dengan ular.
4.
Simbiosis yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup yang hidup bersama.
Interaksi simbiosis ini ada yang interaksinya saling menguntungkan (simbiosis mutualisme), ada yang dalam interaksinya satu organisme mengalami kerugian sedangkan yang lainnya mengalami keuntungan (simbiosis parasitisme) dan ada yang dalam interaksinya satu organisme mengalami keuntungan sedangkan yang lainnya tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan (simbiosis komensalisme).
5.
Antibiosis yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup dimana salah satu mahkluk hidup tersebut mengeluarkan racun untuk membunuh mahkluk hidup lainnya. Seperti interaksi antara jamur Penicillium dengan bakteri, dimana jamur ini mengeluarkan antibiotik yang dapat membunuh bakteri.

Dalam ekosistem, interaksi bukan hanya antar komponen biotik namun juga interaksi antara komponen biotik dan abiotik misalnya hubungan antara tanah dan pohon. Pohon memperoleh unsur hara yang
diperlukan untuk tumbuh dari dalam tanah. Disisi lain daun, ranting pohon yang telah kering dan dibusukkan dapat menambah unsur hara yang ada di dalam tanah. 
Jika interaksi-interaksi ini terjadi secara dinamis maka ekosistem berada dalam keseimbangan. Keseimbangan ekosistem ini perlu dipertahankan untuk keberlangsungan hidup mahkluk hidup didalamnya. Gangguan pada keseimbangan ekosistem akan memberikan dampak yang buruk.
Coba anda perhatikan rantai makanan pada g
ambar di atas, jika belalang kita musnahkan dalam ekosistem itu, maka predatornya yaitu katak akan mengalami penurunan jumlah sedangkan tanaman padi akan meningkat jumlahnya karena organisme yang memakannya berkurang jumlahnya.

Sumber : Ayuk Ratna,dkk,2021,Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa SMA kelas X,Jakarta,Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.

Posting Komentar

0 Komentar