Prinsip dan Dasar Klasifikasi Mahkluk Hidup

Halo apa kabar teman2 ebiosma ? Semoga semuanya selalu sehat, bahagia, sejahtera dan tetap semangat mempelajari ilmu pengetahuan, khususnya biologi.

Kali ini ebiosma akan mengajak teman2 untuk mempelajari bagaimana para ilmuwan melakukan klasifikasi mahkluk hidup. Apa prinsip dan dasar-dasar yang mereka gunakan dalam melakukan klasifikasi..oke

Para ilmuwan mempelajari keanekaragaman makhluk hidup yang melimpah dengan cara melakukan pengelompokan (klasifikasi) makhluk hidup ke dalam kelompok-kelompok tertentu menggunakan prinsip keseragaman di antara keberagaman.

Lalu..apa tujuan para ilmuwan melakukan klasifikasi mahkluk hidup ? Klasifikasi yang dilakukan oleh para ilmuwan tersebut bertujuan untuk :

§  mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan setiap jenis agar mudah dikenali,

§  mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya ke dalam kelompok tertentu,

§  mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup di dunia, dan

§  mengetahui evolusi suatu makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.

nah..setelah anda tahu tujuannya, bagaimana sebenarnya tahapan dalam melakukan klasifikasi mahkluk hidup ?

Tahapan dalam  klasifikasi mahkluk hidup meliputi  : identifikasi, tata nama dan taksonomi.

Identifikasi berarti mengenali ciri-ciri suatu  mahkluk hidup baik ciri morfologis, anatomis, fisiologis dan lain-lain. Misalnya hasil identifikasi dengan menggunakan mikroskup organisme A memiliki ciri bersel satu, materi genetik tidak dilindungi membran inti sel, tidak mengandung klorofil, memiliki flagel. Organisme B memiliki ciri bersel satu, materi genetik dilindungi membran inti sel, mengandung klorofil, memiliki flagel, dan lain sebagainya.

Setelah identifikasi berhasil dilakukan, jika organisme belum diberi nama ilmiah maka langkah berikutnya adalah memberi nama ilmiah pada organisme tersebut.

Di masa kini, kita dipermudah dalam melakukan identifikasi dengan bantuan kunci determinasi/kunci dikotomis,

contoh kunci determinasi pada tumbuhan

Pemberian nama ilmiah mengikuti aturan sistem tata nama biner ( binomial nomenclature ) yang dikemukakan oleh Carolus Linnaeus sebagai berikut :

1) Nama ilmiah menggunakan  bahasa Latin atau bahasa lain yang “dilatinkan”

2) Nama ilmiah terdiri atas 2 kata. Dimana kata pertama adalah nama genus, kata kedua  penunjuk jenis

3) PenulisaNama genus diawali dengan huruf kapital, sedang nama penunjuk jenis menggunakan huruf kecil semua.

4) Jika nama ilmiah berada dalam suatu kalimat/paragraf maka harus ditulis berbeda dengan kata lainnya dengan cara diberi garis bawah terpisah atau dicetak tebal atau dicetak miring.

Contoh :

a) Nama ilmiah manusia adalah Homo sapiens

Homo adalah nama genus, sedangkan sapiens adalah nama penunjuk jenis.

b) Nama ilmiah padi adalah Oryza sativa

Oryza adalah genus, sativa adalah nama penunjuk jenis

c) Nama ilmiah komodo adalah Varanus komodoensis

Varanus adalah nama genus, komodoensis adalah nama penunjuk jenis

 

Setelah diberikan nama ilmiah/diketahui nama ilmiahnya, maka organisme tersebut akan dimasukkan ke dalam takson tertentu.

Tingkatan takson secara umum dari yang tertinggi sampai species digambarkan sebagai berikut 

Semakin ke bawah tingkatan takson maka semakin sedikit perbedaan ciri dan semakin banyak persamaan yang dimiliki dan juga semakin sedikit jumlah anggotanya.

Perhatikan contoh berikut !

Banyak yang mengatakan kalau Sistem klasifikasi makhluk hidup sifatnya dinamis. Apa maksudnya ? maksudnya adalah pengetahuan mengenai klasifikasi mahkluk hidup terus berkembang, berubah sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya, dengan majunya teknologi mikroskup, kini para ilmuwan bisa mengenali adanya mahkluk hidup yang berukuran ultra mikroskopis, seperti virus.

Nah...sampai saat ini dikenal ada banyak sistem klasifikasi  antara lain  sistem artifisial (buatan), sistem alami, sistem filogenetik, sistem 2 kingdom, sistem 3 kingdom, sistem 4 kingdom, sistem 5 kingdom, sistem 6 kingdom.

Berikut penjelasan singkat masing-masing sistem klasifikasi yang telah dibuat oleh beberapa ilmuwan.

Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)

Sistem ini disusun menggunakan dasar ciri-ciri atau sifat-sifat yang sesuai dengan kehendak manusia atau sifat lainnya. Misal klasifikasi tumbuhan berdasarkan tempat hidup (habitat) atau habitusnya (berupa pohon, perdu, semak, terna, dan liana).

Sistem Klasifikasi Alami

Sistem ini menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok takson yang alami. Artinya, anggota-anggota yang membentuk unit takson tertentu terjadi secara alamiah atau sewajarnya seperti yang dikehendaki oleh alam. Klasifikasi sistem alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi (bentuk luar tubuh) secara alami. Contoh klasifikasi sistem alami sebagai berikut.

a.Berdasarkan cara geraknya: hewan berkaki, hewan bersayap, dan hewan bersirip.

b.Berdasarkan penutup tubuhnya: hewan bersisik, hewan berbulu, hewan berambut, dan hewan bercangkang.

Sementara itu, pada tumbuhan ada kelompok tumbuhan biji berkeping satu (monokotil) dan biji berkeping dua (dikotil). 

Sistem Klasifikasi Filogenetik

Sistem ini muncul setelah teori evolusi dikemukakan oleh para ahli Biologi. Klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lainnya. Selain mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat morfologi, anatomi, serta fisiologinya, sistem ini juga menjelaskan bahwa semua makhluk hidup memiliki kesamaan molekul dan biokimia, tetapi berbeda-beda dalam bentuk, susunan, dan fungsinya pada setiap makhluk hidup. Jadi pada dasarnya, klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan persamaan fenotipe yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal, tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan. Pewarisan keturunan ini mengacu pada hubungan evolusioner sejak nenek moyang hingga keturunannya.

Sistem klasifikasi 2 kingdom

sistem 2 kingdom ini merupakan sistem klasifikasi yang boleh dibilang paling awal muncul dan menjadi sumber inspirasi bagi munculnya sistem kingdom lainnya.

Sistem 2 kingdom mengelompokkan mahkluk hidup ke dalam dua kingdom, yaitu kingdom animalia (hewan) dan kingdom plantae (tumbuhan)

Sistem klasifikasi 3 kingdom

Sistem ini mengelompokkan mahkluk hidup ke dalam tiga kingdom, yaitu kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), dan kingdom fungi (jamur).

Sistem klasifikasi 4 kingdom

sistem 4 kingdom mengelompokkan mahkluk hidup ke dalam 4 kingdom, yaitu kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom fungi (jamur) dan kingdom protista 

Sistem klasifikasi 5 kingdom

Sistem ini mengelompokkan mahkluk hidup yang ada di dunia ini ke dalam 5 kingdom/kerajaan yaitu kingdom monera, kingdom protista, kingdom fungi, kingdom plantae dan kingdom animalia berdasarkan struktur tubuh dan cara memetabolisme makanannya.

Sistem klasifikasi 6 kingdom

Mengelompokkan mahkluk hidup ke dalam 6 kingdom, yaitu : kingdom animalia, kingdom plantae, kingdom fungi, kingdom protista, kingdom eubacteria dan kingdom archaebacteria.

nah..banyak sekali kan ? Tapi itupun masih berkembang, bisa saja nanti akan muncul sistem 7 kingdom, 8 kingdom atau sistem klasifikasi yang lebih modern lagi..kita tunggu saja.


Posting Komentar

0 Komentar