Pandangan Terbaru Mengenai Evolusi

Teori evolusi Charles Darwin mengatakan bahwa manusia berevolusi sebagai spesies yang terpisah. Tapi ilmu pengetahuan moderen menunjukkan bahwa kita, bersama dengan semua makhluk lainnya, selalu hidup bersimbiosis dengan sejumlah besar mikroba, yang ada di dalam dan di luar tubuh kita, yang disebut holobiont.

TEORI HOLOGENOME

Teori hologenome adalah cara baru untuk melihat evolusi setelah Darwin. Teori tersebut muncul pada awal abad ke-21 ketika para peneliti membuktikan bahwa tubuh manusia yang sehat memiliki triliunan bakteri, yang secara kolektif disebut mikrobiota manusia. Mikroba muncul di bumi jauh lebih dulu dari manusia dan teori baru menyimpulkan bahwa kita semua berevolusi dalam hubungan simbiosis satu sama lain.
"Itu berarti bukan persaingan yang ketat dan seleksi alam yang membuat kita seperti sekarang ini tapi sebenarnya kolaborasi antara mikroba dan diri kita sendiri. Semua terkait sel. Sel yang memiliki tujuan dan bersamasama mereka merekayasa organisme jenis apa diri kita," kata William Miller.
William Miller, dokter yang sudah berpraktik selama 30 tahun dan penulis sebuah buku baru, "The Microcosm Within," mengatakan para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa sel dan mikroba kita sebenarnya sangat cerdas.
Kata Miller kepada VOA, "Mikroba dan sel kita adalah agen pemecah masalah dan itu membuat perbedaan besar. Jadi, maksud saya, kita memiliki makhluk hidup asing di dalam diri kita, yang secara intim terkait dengan kita, membuat kita seperti apa adanya, yang sama sekali berbeda dengan kita, sehingga kita tidak tahu bagaimana berkomunikasi dengannya." Miller mengatakan kita di ambang awal untuk memahami bagaimana mikrobiota manusia mempengaruhi metabolisme, sistem kekebalan tubuh, bahkan suasana hati kita.
"Ketika kita menjajaki ini, ketika kita bisa memahaminya, banyak penyakit kronis manusia bisa disembuhkan atau dihindari, hidup kita mungkin akan diperpanjang, tapi tentunya kualitas hidup kita akan membaik saat kita belajar berkomunikasi dengan lebih baik," ujar Miller.
Mikroba berkomunikasi melalui pertukaran molekul yang kompleks tetapi juga dengan cahaya, suara, bahkan mungkin melalui fenomena fisik yang disebut ‘quantum entanglement’ atau keterikatan kuantum di mana keadaan partikel tidak dapat digambarkan tanpa keadaan pasangannya bahkan ketika keduanya sangat jauh satu sama lain.

"Eksperimen menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar bahwa mikroba belajar bagaimana cara memanfaatkan ini dalam komunikasi mereka sendiri dan kita tidak tahu bagaimana caranya," tambahnya.
Menurut Miller, belajar berkomunikasi dengan mikroba juga membantu kita mencari kehidupan di luar bumi karena sangat mungkin kehidupan itu dalam tingkat mikroba.

https://www.voaindonesia.com/a/pandangan-baru-dalam-teori-evolusi-
/3962031.html

TEORI KREASIONISME

Harun Yahya divonis 1.075 tahun penjara oleh Pengadilan Turki. Harun Yahya yang memiliki nama asli Adnan Hoca adalah seorang penulis literasi berlabel keislaman. Harun Yahya dikenal sebagai sosok yang menentang keras teori evolusi Charles Darwin lewat teori bantahan yang disebut kreasionisme Islam.
Dalam teori kreasionisme, Harun Yahya menjelaskan Darwinisme sebagai paham yang keliru dan menjauhkan manusia dari Tuhan dan sifat-sifat Ketuhanan. Darwinisme bahkan disebut sebagai campur tangan Dajjal di dunia.
Teori kreasionisme ini juga pernah dijelaskan dalam situs Harun Yahya yang bertajuk Evolution International. Situs itu diterjemahkan ke dalam 32 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Harun Yahya menyatakan Darwinisme sebagai kebohongan yang berakar dari paham antiagama. Ada dua hal yang coba dibuktikan Harun Yahya. 
Pertama, menurut Harun Yahya teori evolusi tak mampu menjelaskan bagaimana unsur protein dihasilkan, padahal protein adalah unsur terpenting bagi makhluk hidup.
Menurut Harun Yahya teori evolusi Darwin tak bisa menjelaskan proses penciptaan protein yang membutuhkan protein lain dalam pembentukannya.
Kedua , Harun Yahya membantah soal fosil. Ia mengatakan tak ada fosil peralihan. Teori Darwin menjelaskan fosil menghubungkan makhluk hidup dengan nenek moyangnya. Menurut Harun Yahya, fungsi fosil tak begitu, melainkan untuk menentukan taksonomi makhluk hidup serta menentukan jejak evolusi nenek moyangnya hingga mendapatkan bentuk seperti makhluk hidup modern.
Bagian teori evolusi yang paling ditentang Harun Yahya adalah penjelasan bagaimana manusia merupakan bentuk evolusi dari kera. Bagi Harun Yahya, teori itu adalah penghinaan karena menyamakan manusia dengan kera.

Menurut Harun Yahya, bagaimanapun proses yang dialami, kera tak akan pernah mencapai tingkat kecerdasan manusia. Dengan kata lain, tak mungkin kera berubah menjadi manusia. Menurut Harun Yahya, Tuhan memberkahi manusia dengan kemampuan berpikir dan berbagai superioritas lain melebihi makhluk lain.
Sumber : https://voi.id/bernas/26509/mendalami-kreasionismebantahan-teori-evolusi-charles-darwin-ciptaan-harun-yahya

Demikian tadi dua pandangan terbaru mengenai evolusi yang mencoba "melemahkan" teori evolusi yang selama diakui kebenaran ilmiahnya.

Posting Komentar

0 Komentar