Gametogenesis pada Hewan Vertebrata

Dalam klasifikasi mahkluk hidup tentu anda mengetahui ada kelompok hewan vertebrata, yang salah satu cirinya adalah berkembang biak secara seksual melalui fertilisasi yakni peleburan gamet jantan dan gamet betina.

Sebelumnya juga, anda telah mempelajari mengenai pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis dan juga telah mengetahui perbedaan antara mitosis dengan meiosis yang salah satunya perbedaan dalam hal tujuan dari pembelahan itu.

Nah…. dalam postingan kali ini anda akan mempelajari mengenai gametogenesis yang sebenarnya juga termasuk proses pembelahan sel.

Apa itu gametogenesis ? Bagaimana tahapan dalam gametogenesis ? Untuk mengetahu jawabannya….yukk baca terus tulisan berikut ini…ya

Gametogenesis secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pembentukan gamet atau sel kelamin pada mahkluk hidup yang bereproduksi secara seksual atau generatif atau ada juga yang menyebutnya secara kawin ?

Pada intinya, gametogenesis merupakan peristiwa pembelahan sel yang berlangsung secara meiosis sehingga hasil akhirnya adalah sel-sel baru yang memiliki sifat berbeda dengan sel induk gamet yang melakukan pembelahan.

Gametogenesis memungkinkan keturunan baru memiliki jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom induknya (generasi pendahulunya).

Gametogenesis pada sebagian besar  hewan vertebrata terdiri atas spermatogenesis dan oogenesis.

Spermatogenesis yaitu proses pembentukan sperma di dalam testis, sedangkan oogenesis yaitu proses pembentukan sel telur di dalam ovarium.

Penjelasan lebih rinci adalah sebagai berikut !

SPERMATOGENESIS

Pada manusia dan hewan tingkat tinggi, spermatogenesis terjadi di dalam testis (buah zakar). Sel-sel primordial diploid di dalam testis membelah secara mitosis berkali-kali dan membentuk spermatogonium (2n). Spermatogonium mengandung 46 kromosom (2n = diploid), yaitu terdiri atas 44 autosom (kromosom tubuh) dan 2 kromosom sel kelamin.

Spermatogonium mengalami perkembangan dan membentuk spermatosit primer (2n). Setelah itu, membelah secara meiosis menghasilkan dua buah sel spermatosit sekunder haploid (n). Satu spermatosit sekunder mengandung 22 autosom + sebuah kromosom-X, sedangkan spermatosit sekunder satunya mengandung 22 autosom + sebuah kromosom-Y.

Cermati Gambar berikut.

Selanjutnya, tiap-tiap sel spermatosit sekunder membelah secara meiosis II, menghasilkan empat spermatid (haploid = n). Dua spermatid mengandung 22 autosom + 1 kromosom-X (ditulis: 22A + X) dan dua spermatid mengandung 22 autosom + 1 kromosom-Y (ditulis: 22A + Y).

Setiap spermatid mengalami pematangan (maturasi) menjadi spermatozoa (sperma) dan terjadi pembentukan akrosom. Bagian ujung (kepala) setiap spermatozoa mengandung akrosom. Akrosom mengandung enzim proteinase dan hialuronidase yang berperan untuk menembus lapisan pelindung sel telur. Dari salah satu sentriolnya terbentuk flagel. Peristiwa ini disebut spermiogenesis.


OOGENESIS

Sel telur berasal dari sel-sel primordial diploid yang terdapat dalam ovarium, yang disebut oogonium. Setelah membelah secara mitosis berkali-kali membentuk oosit primer (diploid). Oosit primer mengandung 44 autosom + 2 kromosom-X (atau ditulis: 44A + XX). Oosit primer membelah secara meiosis I menjadi sebuah sel besar disebut oosit sekunder (n) dan sebuah sel kecil disebut badan kutub (polosit) primer (n).

Badan kutub primer mengalami degenerasi (kemunduran), sedangkan oosit sekunder membelah secara meiosis II. Pembelahan oosit sekunder menghasilkan dua buah sel yang ukurannya tidak sama besar, yang besar disebut ootid dan yang kecil disebut badan kutub (polosit) sekunder. Selanjutnya, ootid mengalami pemasakan (maturasi) membentuk ovum atau sel telur, sedangkan polosit (badan kutub sekunder) mengalami degenerasi.

Nah itu tadi uraian mengenai gametogenesis yang meliputi spermatogenesis dan oogenesis.Sudah semakin paham ya….alhamdulillah.

Sekarang coba anda cari tahu, apa perbedaan antara spermatogenesis dengan oogenesis !

Posting Komentar

0 Komentar