Fakta bahwa tidak ada mahkluk hidup yang sama persis di dunia ini meskipun mereka dilahirkan kembar identik sekalipun.
Perbedaan inilah yang menjadi dasar utama konsep keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang bisa didefiniskan sebagai fenomena beranekaragamnya mahkluk hidup hidup di muka bumi yang mencakup semua variasi ciri, sifat di antara individu mahkluk hidup satu dengan lainnya baik yang hidup liar di alam maupun yang hidup dibudidayakan manusia.
Adanya keanekaragaman hayati dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : faktor internal dan faktor eksternal. Faktaro internalnya berupa material genetik (gen/DNA) yang bersifat relatif lebih stabil atau konstan pengaruhnya terhadap fenotip (penampakan sifat, ciri individu). Sementara itu faktor eksternal (lingkungan biotik dan abiotik) relatif lebih labil pengaruhnya terhadap fenotif suatu individu. Namun demikian, baik faktor internal maupun eksternal tidaklah beridir sendiri-sendiri dalam menentukan fenotip suatu individu.
Berdasarkan tingkat keragamannya, keanekaragaman hayati dibagi ke dalam tiga tingkatan yaitu Keanekaragaman hayati tingkat gen, keanekaragaman hayati tingkat jenis/species dan keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.
Keanekaragaman hayati tingkat gen
Menunjukkan adanya variassi ciri atau sifat di antara individu dalam satu jenis yang sama.
Misalnya pada jenis manusia ( Homo sapiens ) terdapat variasi warna kulit ( hitam, putih, kuning, merah, cokelat), variasi warna mata (biru, hitam, cokelat), variasi bentuk rambut (keriting, lurus, ikal).
Pada tumbuhan misalnya warna bunga pada tanaman bunga mawar (merah, kuning, ungu, putih, hitam). Pada tanaman padi ada padi IR64, padi C4, padi rojo lele, padi memberamo. Pada tanaman salak ada salak condet, salak bali, salak pondoh, salak madu.
Pada hewan, misalnya variasi ciri pada kucing, ada kucing hutan, kucing persia, kucing anggora. Variasi warna rambur pada sapi ada sapi berambut putih, sai berambut cokelat, sapi berambut hitam. Variasi bentuk pial/jengger pada ayam (walnut, biji, rose, tunggal).
Keanekaragaman hayati tingkat gen dapat semakin beragam akibat perkawinan antar individu sejenis dengan sifat yang berbeda, misalnya perkawinan antara orang Jawa dengan orang Belanda akan melahirkan keturunan dengan variasi yang bisa jadi berbeda dengan kedua orangtuanya. Perkawinan/persilangan antara tanaman mawar berbunga merah dengan tanaman mawar berbunga ungu bisa jadi memunculkan varian warna baru pada keturunannya.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis/species
Menunjukkan adanya variasi ciri atau sifat di antara individu yang berbeda jenis atau antar jenis (interspecies) dalam satu marga atau familia.
Pada hewan misalnya variasi jenis pada genus Phantera, terdapat singa, harimau loreng, harimau tutul.Pada keluarga kucing ( famili Felidae ) ada kucing, cheetah, singa dan harimau. Pada fimili Equidae ada kuda, bagal, keledai.
Pada tumbuhan misalnya variasi jenis pada famili palmae ada kelapa, aren, sagu, gebang. Pada fimilia Leguminosae ada kacang tanah, kacang hijau, kacang kapri. Pada famili Gramineae ada padi, ilalang, hagung, tebu. Pada famili zingiberaceae ada jahe, lengkuas, kencur, kunyit.
0 Komentar