FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KERJA ENZIM

Berdasarkan hasil eksperimen, pH dan suhu terbukti berpengaruh pada kerja enzim katalase. Kerja enzim mempunyai kisaran pH tertentu. Perhatikan grafik berikut!

Pada grafik di atas, pepsin bekerja optimum pada pH asam, sedangkan amilase bekerja pada pH normal dan tripsin optimum bekerja pada pH basa. Hal ini menunjukkan bahwa pH berpengaruh pada kerja enzim.

Suhu juga mempengaruhi kerja enzim. Pada kisaran suhu rendah (suhu minimum)  , enzim akan cenderung tidak aktif dan pada suhu tinggi (suhu maksimum) , enzim juga tidak aktif. Beberapa enzim akan sangat aktif pada suhu optimumnya. Meskipun jenis-jenis enzim bisa berbada dalam hal iniPerhatikan grafik berikut !

Selain pH dan suhu apakah ada faktor lain yang memengaruhi kerja enzim. > Untuk mengetahui faktor tersebut, lakukan kegiatan berikut!

AKTIVITAS
Tujuan : Mengetahui Pengaruh Konsentrasi Enzim terhadap Kecepatan Reaksi

Prosedur :

1. Bentuk kelompok yang terdiri atas 3 – 4 orang.
2. Perhatikan dengan sungguh-sungguh tabel perbedaan konsentrasi enzim katalase pada jumlah volume oksigen pada waktu yang berbeda berikut.

3. Buat grafik yang menunjukkan volume gas yang dihasilkan oleh enzim dengan konsentrasi enzim berbeda-beda.

4. Buat kesimpulan hubungan antara perbedaan konsentrasi pada kecepatan reaksi

Berdasarkan hasil percobaan di atas, terbukti bahwa perbedaan konsentrasi enzim menyebabkan perbedaan kecepatan reaksi pada rentang waktu yang berbeda. Lalu, bagaimana pengaruh konsentrasi substrat pada kecepatan reaksi? Perhatikan grafik berikut!

Berdasarkan grafik di atas, perbedaan konsentrasi substrat dapat meningkatkan kecepatan reaksi sampai batas tertentu, di mana jika perbandingan antara substrat dan enzim sebanding maka kecepatan reaksinya menjadi konstan.

Kerja enzim juga dipengaruhi oleh inhibitor atau zat penghambat. Perhatikan gambar berikut!

Berdasarkan gambar di atas, ada dua macam inhibitor enzim, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang mempunyai bentuk permukaan dan ukuran sama dengan sisi aktif sehingga dapat melekat kuat dan menghalangi substrat menempel pada sisi aktif enzim sehingga kerja enzim terhambat. Inhibitor kompetitif dapat dihilangkan dengan menambah konsentrasi substrat.

Adapun inhibitor nonkompetitif adalah inhibitor yang terikat pada sisi alosterik enzim (sisi tidak aktif pada enzim). Inhibitor ini mengakibatkan sisi aktif enzim dapat berubah sehingga substrat tidak dapat menempel dan berikatan dengan sisi aktif enzim. Inhibitor ini tidak dapat dihilangkan walaupun dengan menambahkan konsentrasi substrat.Lalu, bagaimana inhibitor kompetitif bekerja di dalam sel makhluk hidup? Perhatikan gambar berikut!

Pada gambar di atas terlihat mekanisme kerja inhibitor kompetitif digunakan untuk membunuh bakteri oleh antibiotik penisilin. Penisilin sangat mirip dengan substrat enzim transpeptidase yang mengkatalisis pembentukan dinding sel bakteri. Kemiripan ini menyebabkan sisi aktif enzim transpeptidase melekat dan berikatan dengan penisilin. Akibatnya, dinding sel bakteri gagal terbentuk dan bakteri mati.

sumber : Biologi SMA/MA kelas XII,Kemdikbudristek NKRI


Posting Komentar

0 Komentar