Salah satu penyebab perubahan lingkungan yang merupakan akibat dari aktifitas manusia baik yang dilakukan secara sengaja maupun secara tidak sengaja adalah pencemaran lingkungan atau dikenal dengan istilah polusi.
Apa definisi dari polusi ? Apa parameter suatu lingkungan sudah mengalami polusi ? Untuk mengetahui jawabannya, silahkan lanjutkan membaca postingan kali ini.
Zona Baca
Menurut Undang-Undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup, polusi atau
pencemaran lingkungan diartikan sebagai masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Polutan dapat menyebabkan penyakit, diantaranya kanker, gangguan kekebalan, alergi, dan asma. Suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup, jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Contohnya kadar karbon dioksida normal adalah 0,033%, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
Ada dua macam sifat polutan, yaitu sebagai berikut.
a. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan
tidak merusak lagi. Contohnya tumpahan minyak di laut dapat menyebabkan iritasi
kulit dan ruam, tetapi setelah minyak mengalami degradasi maka menjadi tidak
bersifat merusak.
b. Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya timbal yang masuk ke dalam tubuh
tidak merusak apabila konsentrasinya rendah, akan tetapi apabila pemasukan
timbal terjadi dalam jangka waktu yang lama, timbal dapat terakumulasi dalam
tubuh dan bersifat racun.
Adanya pencemaran di suatu daerah dapat diketahui dengan mengamati beberapa parameter pencemaran. Dengan demikian dapat diketahui apakah suatu lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum.
pencemaran di sungai |
Paramater-parameter yang merupakan indikator terjadinya
pencemaran adalah sebagai berikut.
a. Parameter kimia, meliputi CO2, pH,
alkalinitas, fosfor, logamlogam berat, dan sebagainya.
b. Parameter biokimia, meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu
jumlah oksigen dalam air. Cara pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air
yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari, kemudian kadar oksigen
diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur
banyaknya pencemar organik. Kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak
boleh kurang dari 3 ppm.
c. Parameter fisik, meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan,
radioaktivitas, dan sebagainya.
d. Parameter biologi, meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya
bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.
Menurut WHO (Word Health Organization), tingkat pencemaran didasarkan
pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran
dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca
indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya
gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
b. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada fungsi fisiologis tubuh dan
menyebabkan penyakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di
Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.
c. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarannya demikian besarnya sehingga
menimbulkan gangguan dan penyakit atau kematian dalam lingkungan, misal
pencemaran nuklir.
Berkembangnya kemajuan teknologi dan aktivitas manusia menghasilkan
berbagai macam polutan. Berdasarkan jenisnya, polutan atau bahan pencemar dapat
dibedakan menjadi polutan kimiawi, biologi, dan fisik.
a. Polutan kimiawi, berupa zat logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, dan sebagainya),
pupuk anorganik, pestisida, detergen, minyak, dan sebagainya.
b. Polutan biologi, dapat berupa mikroorganisme yang berada pada tempat yang
tidak semestinya, misalnya Escherichia coli pada air sumur, Entamoeba
coli, dan Salmonella thyposa pada air minum.
c. Polutan fisik, misalnya berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, karet, dan
radiasi.
Saat ini pencemaran lingkungan telah terjadi pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Hampir semua lingkup kehidupan telah mengalami pemcemaran. Menurut tempat
terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu pencemaran
udara, air, dan tanah.
Zona Berpikir
Pikirkan jawaban dari beberapa pertanyaan/permasalahan berikut !
1. Data ilmiah menunjukkan bahwa suhu rata-rata atmosfer bumi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selain itu, konsentrasi beberapa komponen dalam atmosfer mengalami peningkatan. Salah satu contoh yang jelas adalah meningkatnya senyawa chlorofluoro carbon (CFC), hidrokarbon, nitrogen oksida dan karbondioksida.
Dari teks informasi tersebut :
a. komponen yang menyebabkan suhu rata-rata atmsofer bumi meningkat adalah.....
b. Aktifitas manusia apa yang menyebabkan perubahan tersebut ?
c. Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
2. Di daerah perkotaan sering kali kita lihat pemandangan sampah yang terkadang menumpuk sementara di sudut-sudut permukiman penduduk. Hal seperti ini tentu sangat mengganggu penduduk sekitar. Selain bau, kotor, lingkungan tampak tidak indah dan dapat menjadi sumber penularan penyakit. Keadaan ini terjadi karena terkadang mobil truk pengangkut sampah terlambat mengangkut sampah dan kapasitas tempat penampungan (TPA) tidak sebanding dengan jumlah sampah yang dihasilkan dari aktifitas warga.
a. Apa saran anda agar tidak terjadi penumpukan sampah di permukiman ?
b. Jika anda sebagai salah satu anggota /warga dari permukiman tersebut. Apa yang akan anda lakukan ?
Selamat berpikir !!
0 Komentar