Dalam ilmu ekologi, setiap mahluk hidup di bumi memiliki kelompok masing-masing dalam sebuah lingkungan dan saling bergantung satu sama lainnya sebagai bagian dari ekosistem. Didalam sebuah ekosistem, habitat sangat erat hubungannya dengan nisia/niche . Dalam pengertiannya, ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik itu biotik (lingkungan hidup lain) dan abiotik (lingkungan tidak hidup). Sementara ilmu yang mempelajari ekosistem disebut sebagai ekologi yang disebut juga merupakan bagian dari ilmu biologi dan ilmu pengetahuan alam.
Apa itu Habitat?
Habitat
merupakan tempat hidup dari makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan dalam
hidupnya. Contohnya, ikan tenggiri dapat hidup di habitat air laut, seekor
kambing yang habitatnya di padang rumput, dan seekor unta yang habitatnya di
padang pasir.
Disamping itu, habitat makhluk hidup dapat mencakup komponen lingkungan ekosistem baik biotik maupun abiotic. Di dalam habitat tersebut, semua makhluk hidup akan mendapatkan kebutuhan hidupnya seperti makanan, air, dan tempat berkembang biak. Selain itu, habitat tersebut berfungsi sebagai tempat berlindung dari mangsanya. Sebagai contoh habitat kadal berada diantara semak-semak
Apa itu Nisia ?
Nisia atau niche atau relung merupakan peranan makhluk hidup di dalam habitatnya. Misalnya, dalam ekosistem danau air tawar, alga hijau berperan sebagai produsen utama. Sedangkan dalam ekosistem hutan yang bersebelahan dengan danau air tawar tersebut, tumbuhan /pepohonan, rumput berperan sebagai produsen utama ekosistem hutan.
Bagaimana
hubungan antara habitat dengan nisia ?
Nisia
dapat dihubungkan dengan erat pada kebiasaan makhluk hidup atau organisme dalam
habitat di suatu ekosistem. Sebuah kebiasaan untuk menghindari kompetisi atau
persaingan antar makhluk hidup- lain dalam habitat yang sama sekaligus
mempertahankan diri.
Nisia
mencakup jenis makanan individu, cara mencari makanan tersebut, dan waktu
organisme mencari makanan.
Misalnya,
di dalam sebuah habitat padang rumput, kambing mencari makanan berupa rumput
dan semut mencari makanan di antara rerumputan yang berupa sisa-sisa zat
organic. Bisa dilihat dari contoh tersebut, bahwa antara semut dan kambing
mempunyai peranan yang berbeda-beda meskipun sama-sama berada di padang rumput.
Nisia
pada masing-masing peranan makhluk hidup sangat berkaitan dengan jenis
makanannya, waktu dalam mencari makanan, dan cara mencari makanannya. Misalnya,
kelelawar hewan pemakan buah-buahan yang mencari makanannya pada malam hari.
Kelelawar merupakan hewan yang berbeda dengan beberapa jenis burung lainnya yang juga memakan buah-buahan. Dimana, kelelawar dan burung tersebut memiliki nisia yang berbeda sehingga tidak akan terjadi persaingan.
Apa Peran
komponen abiotik dan komponen biotik dalam ekosistem ?
Komponen ekosistem yang berupa komponen
biotik dan komponen abiotik, keduanya memegang peran yang berbeda satu sama
lain akan tetapi mereka saling terikat satu sama lain.
Cermati gambar ilustrasi sebuah ekosistem
berikut !
Seberapa penting peran komponen
abiotik bagi kelangsungan hidup di suatu ekosistem ?
Tentu saja, setiap komponen
abiotik pada ekosistem mempunyai peran yang berbeda satu sama lain. Misalnya Matahari yang sangat penting
sekali keberadaannya dalam suatu ekosistem, karena Semua
bentuk kehidupan di muka bumi ini memperoleh energi dari matahari, baik secara langsung maupun tidak langsung. Produsen atau organisme
autotrof memperoleh energi secara langsung dari
cahaya matahari. Hal itu karena organisme autotrof memiliki klorofl sehingga mampu melakukan fotosintesis. Fotontesis
dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi
energi kima (disimpan dalam bentuk makanan). Energi kimia yang tersimpan dalam makanan tersebut selanjutnya akan
berpindah ke konsumen yang memakan produsen. Konsumen
pertama akan dimakan konsumen kedua, dan seterusnya.
Pada proses makan dan dimakan tersebut terjadilah aliran energi.
Sementara itu
, peran Oksigen dan karbondioksida dalam ekosistem sangat erat
dengan kelangsungan hidup komponen biotik.
Baik hewan, tumbuhan maupun
manusia sama-sama membutuhkan oksigen dalam proses respirasi. Pada proses
respirasi, ada karbondioksida yang dikeluarkan. Karbondioksida diperlukan oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis. Dalam proses fotosintesis akan dilepaskan
oksigen. Dengan begitu, terjadi siklus oksigen dan karbon dioksida dalam proses
pernapasan dan fotosintesis.
Komponen abiotik lainnya yang
berupa Air dalam ekosistem juga berperan sangat penting.
Air adalah komponen abiotik yang
juga sangat penting dalam menjaga kelangsungan /keseimbangan sebuah ekosistem.
Setiap hari makhluk hidup
membutuhkan air, karena hampir sebagian besar makhluk hidup terdiri dari 90%
air. Air berfungsi sebagai pelarut zat makanan yang dimakan oleh makhluk hidup.
Air juga diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Bagi hewan air,
seperti ikan, katak, dan buaya, air diperlukan untuk tempat hidupnya.
Sementara itu komponen biotik dalam ekosistem juga mempunyai peran penting bagi kelangsungan hidup suatu ekosistem.
Secara garis besarnya, peran komponen biotik
dibedakan menjadi 4 kelompok :
1.Produsen, diperankan oleh organisme
autotrof yang mampu melakukan sintesis (fotosintesis, kemosintesis) seperti
tumbuhan (di darat), ganggang/alga di perairan.
2.Konsumen, diperankan oleh organisme
heterotrof baik dengan cara menelan, saprofit maupun parasit. Organisme
herbivora, karnivora, omnivora merupakan bagian dari konsumen dalam ekosistem,.
3.Detritivor, yang berperan memecah,
menghancurkan sisa tubuh mahkluk hidup yang telah mati atau sisa “buangan”
mahkluk hidup selama melakukan proses metabolisme menjadi hancuran atau
potongan yang lebih kecil. Contoh detritivor antara lain ada rayap, cacing
tanah.
4.Dekomposer, yang berperan menguraikan/memecah senyawa organik (seperti : karbohidrat, lemak, protein) menjadi senyawa anorganik ( seperti : C, H, O, N, S dan lainnya). Contoh dekomposer antara lain bakteri saprofit, jamur saprofit.
Demikian tadi uraian mengenai habitat, nisia
dan peran komponen ekosistem.
Semoga bermanfaat.
0 Komentar