Ekosistem meliputi semua organisme dalam suatu daerah tertentu dan faktor-faktor abiotik yang berinteraksi dengannya, atau suatu komunitas dengan lingkungan fisiknya. (Campbell, 2004).
Ekosistem dapat
dipahami dan dipelajari dalam berbagai ukuran, asalkan ada komponen pokok
(biotik dan abiotik) yang bekerja bersamaan untuk mencapai semacam kemantapan
fungsional. Memang kebanyakan ekosistem tidak pernah dapat ditentukan benar
batasan-batasannya. Reiners (1986), dalam Stilling (1992), berpendapat bahwa
untuk alasan ini dan yang lainnya ekosistem hendaknya paling sedikit merupakan
suatu tingkat organisasi ekologi. Ia menyarankan tentang kekurangan suatu
sistem yang logis dari prinsip-prinsip yang berhubungan dan suatu pemahaman
yang baik serta keluasan fokus yang diterima. Keuntungan yang paling besar dari
ekologi ekosistem adalah aliran energi dan siklus nutrien, dimana komunitas dan
populasi dapat diperbandingkan satu sama lain dan di dalam tingkatan trofik
tertentu.
Istilah ekosistem
ini pertama kali digunakan oleh A.C. Tansley pada tahun 1935. Tansley telah
banyak membantu penelitian dan pemikiran ahli ekologi modern lainnya.
Friederich (1930) menggunakan istilah holocoen, sedangkan Thienemenn (1939)
menggunakan biosistem untuk istilah ekosistem ini. Tetapi sampai sekarang yang
sering digunakan adalah istilah ekosistem. Ilmu yang mempelajari tentang
ekosistem ini disebut juga ekologi, yang dibedakan lagi menjadi autekologi dan
sinekologi. Autekologi mempelajari hubungan antara individu dengan
lingkungannya. Sedangkan sinekologi mempelajari hubungan antara populasi atau
komunitas dengan lingkungannya.
Lingkungan
diartikan sebagai segala sesuatu yang terdapat disekitar organisme hidup yang mempengaruhi
perilaku dan reproduksi organisme tersebut.
Makhluk hidup dalam kehidupannya akan melakukan hubungan timbal balik dengan segala sesuatu di lingkungan sekitarnya. Lingkungan tempat hidup makhluk hidup ini juga disebut habitat. Ada berbagai macam habitat tetapi pada dasarnya hanya dua, yaitu habitat aquatik (sungai, danau, dan laut), serta habitat terestrial atau daratan.
Hubungan timbal
balik atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi karena
makhluk hidup mengambil sesuatu dari lingkungan. Misalnya, makanan, minuman,
tempat membuat sarang, dan sebagainya. Sementara organisme juga memberikan atau
menempatkan, sesuatu kepada lingkungannya. Apa saja yang diberikan makhluk
hidup tersebut terhadap lingkungannya? Makhluk hidup ini selanjutnya kita sebut
organisme. Organisme akan mengeluarkan sisa-sisa pencernaan dan lain-lain ke
lingkungannya. Ada juga organisme yang mengeluarkan gas ke lingkungannya.
Setiap organisme hidup (biotik) di lingkungan atau di suatu daerah berinteraksi dengan faktor-faktor fisik dan kimia yang biasa disebut faktor biotik (yang tidak hidup). Faktor biotik dengan abiotik saling mempengaruhi atau saling mengadakan pertukaran material yang merupakan suatu sistem. Disebut sistem karena penyebaran organisme hidup di dalam lingkunagntidak terjadi secara acak, menunjukkan suatu “keteraturan” sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Setiap sistem yang demikian disebut ekosistem. Jadi komunitas dengan lingkungan fisiknya membentuk ekosistem.
Komponen
Ekosistem
Ekosistem
merupakan suatu kesatuan dinamis yang terdiri atas komunitas berbagai spesies
yang berinteraksi dengan lingkungannya baik biotik maupun abiotik.
a. Faktor Biotik
Merupakan bagian yang
hidup dari lingkungan, termasuk semua organisme yang dapat berinteraksi
satu sama lain. Makhluk hidup sebagai komponen biotik terdiri dari individu,
populasi dan komunitas.
1) Individu
Bila kita
mengamati organisme satu persatu sebagai individu, maka individu ini dapat kita
lihat, dihitung, diukur, dipakai percobaan. Kadang-kadang organisme itu
berkelompok menjadi satu sehingga keseluruhannya terlihat sebagai individu.
Misalnya binatang karang, rumpun bambu dan lain-lain.
Pengertian
individu ini menimbulkan kesukaran, bila kita melihat anak ayam menetas dari
telur yang di hasilkan oleh seekor ayam, ini jelas bahwa individu baru berasal
dari individu yang telah ada.
2) Populasi
Populasi
berhubungan dengan jenis individu, waktu dan tempat. kepadatan populasi artinya
individu-individu dihubungkan dengan ruang yang ditempati, Misalnya, di kelas A
40 orang, dikatakan kepadatan populasi 40 orang tiap kelas.
Kumpulan individu
yang hidup di suatu tempat pada suatu waktu tertentu. Spesies adalah kelompok
organisme yang mampu berbiak silang sesamanya dan menghasilkan keturunan yang
fertil (pada kondisi alami).
3) Komunitas
Kelompok organisme
yang hidup bersama-sama terdiri dari bermacam-macam populasi disebut komunitas.
Suatu komunitas biotik terdiri dari tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia.
Setiap makhluk
hidup mempunyai fungsi dan tugas yang berbeda dalam lingkungannya. Secara garis
besar Jabatan atau fungsi organisme dalam suatu komunitas dibedakan menjadi 4
kelompok, yaitu produsen, konsumen, pengurai, dan detritivor.
Produsen atau
penghasil terdiri atas organisme autotrof, yaitu organisme yang dapat
mensintesis (membuat) makanan sendiri. Organisme autotrof menyusun senyawa
organik dari senyawa anorganik melalui fotosintes atau kemosintesis. Organisme
autotrof biasanya adalah tumbuhan berklorofil, beberapa jenis bakteri dan ganggang
biru.
Konsumen atau
pemakai terdiri atas organisme heterotrof, yaitu organisme yang menggunakan
senyawa organik yang dihasilkan oleh produsen. Termasuk ke dalam konsumen
adalah hewan dan manusia.
Pengurai disebut
juga perombak atau dekomposer, adalah organisme heterotrof yang menguraikan
produsen dan konsumen yang sudah mati. Dalam penguraiannya materi organik yang
kompleks akan diubah menjadi materi yang lebih sederhanadan akhirnya menjadi
mineral-mineral yang dimanfaatkan kembali oleh produsen. Pengurai umumnya
berupa mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
Selain pengurai
ada kelompok mikroorganime yang termasuk detritivor. Detritivor adalah
organisme yang memakan bahan organik (sampah - serasah ) menjadi
partikel-partikel yang lebih kecil (detritus), misalnya cacing tanah, serangga
tanah, siput, keluwing dan tripang.
b. Faktor
Abiotik
Abiotik merupakan
komponen fisik atau bagian yang tidak hidup dari lingkungan. Kemampuan
organisme untuk hidup dan berkembang biak tergantung pada faktor fisika dan
kimia lingkungannya. Misalnya air, tanah, suhu, cahaya, udara, tekanan udara,
topografi, tekanan udara.
1) Air
Air diperlukan
oleh tumbuhan untuk fotosintesis. Selain itu, juga air berguna untuk melarutkan
mineral dalam tanah sehingga mudah diserap oleh akar tumbuhan, dan menjaga
kesegaran tumbuhan. Bagi hewan darat air berguna untuk minum, bagi hewan air
untuk melarutkan oksigen. Sebagian besar tubuh mahluk hidup terdiri dari air
dan setiap hari membutuhkan air.sedang air berfungsi: a) sebagai pelarut zat
yang diperlukan tubuh, b) sebagai alat transpor zat dalam tubuh, c) mengatur
suhu tubuh, d) tempat bereaksinya zat dalam tubuh.
2) Tanah
Tanah selain
berfungsi sebagai tempat berpijaknya makhluk hidup jugaTanah bertindak sebagai
substrat atau tempat hidup organisme. Tanah juga menyediakan kebutuhan makhluk
hidup seperti unsur hara dan mineral. Suatu jenis individu mungkin tidak cocok
hidup di sembarang tanah, sebab tanah yang berbeda mungkin memiliki pH yang
berbeda, kelembapan yang berbeda maupun tingkat kesuburan yang berbeda
3) Suhu
Mahluk hidup dapat
hidup dengan suhu tertentu, yaitu:
a) Suhu maksimum:
suhu yg paling tinggi yang masih memungkinkan untuk hidup.
b) Suhu optimum;
suhu yang paling baik untuk hidup.
c) Suhu minimum:
suhu yg paling rendah yg masih memungkinkan untuk hidup.
4) Cahaya
Cahaya matahari,
merupakan sumber energi di bumi. Semua mahluk hidup baik langsung maupun tak
langsung energinya berasal dari matahari. Cahaya matahari merupakan komponen
abiotik yang berfungsi sebagai energi primer bagi ekosistem. Sebagai sumber
energi utama, cahaya penting untuk prose fotosintesis.
5) Udara
Komponen udara
yang terpenting adalah O2 (Oksigen) untuk proses pembakaran zat
dalam tubuh, sedangkan CO2 (karbon dioksida) bahan mentah dalam
proses asimilasi.
6) Tekanan udara
Faktor ini tidak
berpengaruh secara langsung pada mahluk hidup, karena makhluk hidup dapat
menyesuaikan diri.
7) Topografi
Topografi meliputi
faktor altitude, yaitu ketinggian suatu tempat yang diukur dari permukaan laut
dan latitude, yaitu letak lintang yang diukur dari garis khatulistiwa.
Topografi mempunyai pengaruh yang besar terhadap penyebaran. makhluk hidup yang
tampak jelas pada penyebaran tumbuhan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan
topografi yang mengakibatkan intensitas cahaya, suhu, dan curah hujan
berbeda-beda di setiap tempat.
8) Iklim
Iklim merupakan komponen abiotik yang terbentuk sebagai hasil interaksi berbagai komponen abiotik lainnya, seperti kelembaban udara, suhu dan curah hujan. Iklim sangat memengaruhi kesuburan tanah, tetapi kesuburan tanah tidak berpengaruh terhadap iklim.
0 Komentar