Bukti-bukti Evolusi

Dalam bukunya, Darwin menawarkan beberapa bukti yang mendukung evolusi. Dia berusaha meyakinkan komunitas ilmiah tentang validitas teorinya.

Paleontologi

Salah satu bukti yang ditawarkan Darwin ditemukan dalam ilmu paleontologi. Paleontologi berkaitan dengan mencari, membuat katalog, dan menafsirkan bentuk kehidupan yang ada di ribuan tahun yang lalu. Ini adalah studi tentang fosil—tulang, cangkang, gigi, dan sisa-sisa organisme lainnya, atau bukti organisme purba, yang telah bertahan selama ribuan tahun.

Paleontologi mendukung teori evolusi karena menunjukkan keturunan organisme modern dari nenek moyang yang sama. Paleontologi menunjukkan bahwa lebih sedikit jenis organisme yang ada di era masa lalu, dan organisme itu mungkin kurang kompleks. Saat ahli paleontologi turun semakin dalam ke lapisan batuan, keragaman dan kompleksitas fosil berkurang. Fosil dari lapisan batuan paling atas paling mirip dengan bentuk saat ini. Fosil dari lapisan yang lebih dalam adalah nenek moyang bentuk modern.

Anatomi komparatif

Lebih banyak bukti evolusi ditawarkan oleh anatomi komparatif (lihat Gambar 12-1). Seperti yang ditunjukkan Darwin, kaki depan hewan seperti manusia, lumba-lumba, kelelawar, dan makhluk lain sangat mirip, meskipun kaki depan digunakan untuk tujuan yang berbeda (yaitu, mengangkat, berenang, dan terbang, masing-masing). Darwin mengusulkan bahwa kaki depan yang serupa memiliki asal-usul yang serupa, dan dia menggunakan bukti ini untuk menunjukkan nenek moyang yang sama untuk bentuk-bentuk modern. Dia menyarankan bahwa berbagai modifikasi tidak lebih dari adaptasi terhadap kebutuhan khusus organisme modern.

Gambar 12-1    Kaki depan manusia dan empat hewan menunjukkan kesamaan dalam konstruksi. Kesamaan ini ditawarkan oleh Darwin sebagai bukti bahwa evolusi telah terjadi.

Darwin juga mengamati bahwa hewan memiliki struktur yang tidak mereka gunakan. Seringkali struktur ini merosot dan menjadi terlalu kecil dibandingkan dengan organ serupa pada organisme lain. Organ atau bagian tubuh yang tidak berguna disebut organ vestigial. Pada manusia, mereka termasuk usus buntu, tulang ekor yang menyatu, gigi bungsu, dan otot yang menggerakkan telinga dan hidung. Darwin berpendapat bahwa organ vestigial mungkin mewakili struktur yang belum sepenuhnya hilang. Mungkin perubahan lingkungan membuat organ tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup, dan organ secara bertahap menjadi tidak berfungsi dan ukurannya berkurang. Misalnya, usus buntu pada nenek moyang manusia mungkin merupakan organ untuk mencerna makanan tertentu, dan tulang ekor di ujung tulang belakang mungkin merupakan sisa-sisa ekor yang dimiliki oleh nenek moyang purba.

Embriologi

Darwin mencatat kesamaan mencolok antara embrio hewan kompleks seperti manusia, ayam, katak, reptil, dan ikan. Dia menulis bahwa keseragaman adalah bukti evolusi. Dia menunjukkan bahwa embrio manusia melewati sejumlah tahap embrio yang diwarisi dari nenek moyang mereka karena mereka mewarisi mekanisme perkembangan dari nenek moyang yang sama. Mekanisme ini dimodifikasi dengan cara yang unik untuk cara hidup organisme.

Kesamaan dalam embriologi komparatif juga terlihat pada tahap awal perkembangan. Misalnya, embrio ikan, burung, kelinci, dan manusia memiliki penampilan yang mirip pada tahap awal. Mereka semua memiliki celah insang, jantung dua bilik, dan ekor dengan otot untuk menggerakkannya. Kemudian, saat embrio tumbuh dan berkembang, mereka menjadi semakin tidak mirip. Cabang biologi yang berfokus pada embrio dan perkembangannya disebut embriologi.

Biokimia komparatif

Meskipun biokimia organisme tidak dikenal pada masa Darwin, biokimia modern menunjukkan adanya kesamaan biokimia pada semua makhluk hidup. Perbandingan proses biokimia dengan spesies purba ini disebut biokimia komparatif. Misalnya, mekanisme yang sama untuk menjebak dan mengubah energi dan untuk membangun protein dari asam amino hampir identik di hampir semua sistem kehidupan. DNA dan RNA adalah mekanisme pewarisan dan aktivitas gen di semua organisme hidup. Struktur kode genetik hampir identik pada semua makhluk hidup. Keseragaman dalam organisasi biokimia ini mendasari keragaman makhluk hidup dan menunjukkan hubungan evolusioner.

Pemuliaan domestik

Dari mengamati eksperimen pengembangbiakan hewan dan tumbuhan dalam negeri, Darwin mengembangkan gagasan tentang bagaimana evolusi terjadi. Pemuliaan domestik menghasilkan bentuk-bentuk baru yang berbeda dari induknya. Misalnya, peternak merpati telah mengembangkan banyak varietas merpati melalui eksperimen pengembangbiakan domestik. Akibatnya, evolusi telah terjadi di bawah bimbingan tangan manusia. Pengembangan tanaman pertanian baru oleh petani dan ahli botani memberikan lebih banyak bukti untuk evolusi terarah.

Distribusi geografis

Darwin sangat tertarik pada bentuk kehidupan Kepulauan Galapagos. Dia memperhatikan berapa banyak burung dan hewan lain di pulau itu yang hanya ditemukan di sana. Burung kutilang sangat membingungkan; Darwin menemukan 13 spesies kutilang yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia, sejauh yang dia tahu. Dia menyimpulkan bahwa kutilang telah berevolusi dari kelompok nenek moyang yang sama yang mungkin mencapai pulau itu beberapa generasi sebelumnya. Dalam isolasi Kepulauan Galapagos, burung finch asli mungkin telah berevolusi menjadi 13 spesies.

Distribusi geografis spesies di wilayah geografis dapat membantu menjelaskan evolusi. Misalnya, aligator hanya terdapat di wilayah tertentu di dunia, mungkin karena mereka telah berevolusi di wilayah tersebut. Pulau-pulau di Australia dan Selandia Baru memiliki populasi hewan yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia karena lingkungan mereka yang terisolasi. 

Beberapa sumber lain menyebut, bahwa adanya organ-organ tubuh sisa bisa juga menjadi bukti terjadinya evolusi. Seperti : sisa tulang ekor pada manusia, adanya apendik pada usus besar manusia, rambut pada daun telinga manusia.

sumber : 

https://www.cliffsnotes.com/study-guides/biology/biology/principles-of-evolution/evidence-for-evolution

Posting Komentar

0 Komentar